Monday 28 April 2014

Putri Cantik dan Pangeran Hitam Manis

"Ayahmu ganteng, tapi sayang....."

"Sayang apa ?"

"Sekarang gantengnya sudah diturunkan kepadaku he he he".

"Ih enggak, kamu  jelek, lebih ganteng ayahku ". Gadis itu meledek pria yang ada di sebrang jalan, sementara pria itu hanya senyum-senyum sendiri

"iya aku jelek, tapi kamu juga suka aku kan ? ha ha ha". balas pria berwajah manis tersebut

hari sudah semakin sore, pada waktu itu senin, mereka begitu kelelahan karena jadwal padat di sekolah,  meski begitu mereka akan pulang agak telat oleh banyaknya kegiatan yang mereka ikuti, mulai dari bimbel sampai eskul, namanya saja remaja, sedang masa-masanya peralihan, mereka juga mulai menyukai lawan jenis, begitu yang di alami oleh keduanya. Perlu di ketahui juga, mereka tidak satu sekolah melainkan sekolah mereka bertetanggaan, sekolah mereka saling berhadapan dan dipisahkan oleh jalan raya.

“dih, siapa yang suka ? udah, aku pulang duluan ya” wajah Gadis itu memerah

“iya sana gih, dasar anak mamih”.
Pria itu tidak bosan- bosannya meledek gadis cantik yang berada di sebrang jalan,  dan ketika angkot datang, gadis itu langsung bergegas ke dalam,  mungkin sudah illfeel oleh sikap pria itu, pria yang baru dikenalnya beberapa minggu lewat bantuan kakak kelasnya, sebelum angkot melaju, pria itu menyebrang jalan dan menyetop  angkot yang ditumpangi gadis itu.

“Bang, bawa angkotnya hati-hati ya, soalnya ada putri cantik yang sedang naik angkot abang di dalam”. Kata pria itu kepada sopir angkot

“iya Mas, itu sudah tanggung jawab saya, loh memangnya siapa putri cantik yang dimaksud ?” mimik wajah sopir angkot nampak seakan-akan  kebingungan

“Abang tahu enggak raja Arab punya cucu ? dia cantik banget, tinggal di Indonesia, sekarang dia bersekolah di smansaka, abang harus pastiin dia selamat sampai rumah, abang enggak mau kan di hukum rajam sama raja Arab ?  Dia yang barusan naik angkot ini, yang duduk di belakang”. Pria itu berusaha meyakinkan  sopir angkot

“yang bener Mas ? yang mana sih ? abang merasa tersanjung ada putri Arab naik angkot abang”.  Sopir angkot semakin kebingungan, ia berpikir harus memastikan bahwa putri Arab yang di maksud bisa selamat sampai rumah, mungkin ia takut di hukum rajam atau hukum gantung

“bener bang, pokoknya yang paling cantik di angkot ini, kan kalo yang paling ganteng di angkot ini jelas abang ya he he he”.

“ohh, ah bisa aja, abang ganteng  turunan, kalo nanjak jelek lagi he he he, abang cabut ya ?”

“hi hi hi, silahkan bang, jangan lupa pesan saya, hati-hati di jalan”.

Sebelum berangkat, sopir angkot menengok kebelakang, di ikuti penumpang lainnya, mata mereka semua tertuju pada gadis cantik berpipi merah, yang terlihat duduk dan merasa tidak nyaman karena mereka semua memandang ke arahnya.

Di tengah – tengah perjalananan,  gadis itu berpikir, apa yang telah di ucapkan oleh pria botak tapi hitam manis itu kepada sopir angkot, ia merasa kesal dengan sikapnya, tapi kemudian, konsentrasinya terpecah ketika handphone gadis cantik itu berbunyi, ternyata ada sms yang masuk.

“Aww (Assalamua’alaikum wr wb). Cantik, hati-hati di jalan, kamu jangan kasih wajah manis banget ya, nanti abang sopirnya suka, bilang aja  ya kalo abang sopirnya mulai genit, nanti aku marahin dia dan akan ngelindungi kamu, aku marahin seperti Umi kalo marah sama aku, semoga cantikmu enggak luntur, mudah-mudahan besok bila ada umur kita bertemu lagi, terima kasih sudah selalu menyenangkan, oh iya satu lagi, tadi aku bilang sama abang sopir angkot, bang hati- hati, Gadis tadi adalah monster, dia memang cantik, tapi dia buat saya he he he, Www (Wassalamua’alaikum Wr Wb) dari  Pangeran hitam manis.
Gadis itu sekarang  terlihat aneh, kadang mimiknya terlihat orang yang sedang kesal dan kadang senyum- senyum sendiri, namun ia tidak membalasnya, mungkin juga ia akan membalasnya nanti bila sudah di rumah.

“kiri bang”. Suara yang lembut terdengar dari mulut gadis cantik itu

“sekarang putri ?” abang sopir angkot mulai genit, dia memang suka bercanda

‘iya, bang”.  Dengan sabar dan tersenyum gadis itu menjawabnya

“iya Putri”. Kali ini abang sopir angkot yang benada lemah lembut

“ini bang uangnya”.

“Iya Putri terima kasih, oh iya, tadi ada salam dari Mas-mas yang tadi, katanya putri cantik banget, mirip Afiqa, mau enggak jadi istri Mas yang tadi katanya”.  Kata abang sopir angkot

“iya”. Suara yang pelan dibarengi senyuman kecil

“lagian saya juga setuju, dia kelihatannya Pria yang bertanggung jawab, juga hitam manis sama seperti Abang he he he”.

Lalu angkot pun bergegas maju, dan gadis itu hanya mematung, pipinya memerah tandanya ia sedang malu, hari ini baginya adalah pengalaman yang sulit untuk dilupakan, karena ada orang aneh yang berusaha mendekatinya, tetapi bagaimana pun itu, ternyata ia tidak bisa membohongi hati kecilnya, ia sekarang mulai suka dengan Pria hitam manis itu.

***

No comments:

Post a Comment