Saturday 12 April 2014

Laboratorium Cinta


Kamu Gadis TK sedang Aku Mahasiswa

Mimipi yang indah, kadang aku tidak sadar sedang mimpi atau tidak. Bisa jadi aku ini sedang mimpi, mimpi mendapatkanmu. Pak Haji, untung saja kamu bukan anak pak Haji. Karena kalau kamu anak pak Haji, minimal harus menjadi ustad untuk mendapatkanmu. Syukurlah kamu anak manusia, kita sama-sama manusia, kemungkinan besar aku bisa mendapatkanmu. Aku memang tidak kaya dan juga tidak miskin, itu lebih baik. Mungkin, kekayaanmu hanya sedikit diatasku. Banyak orang yang merasa malu ingin mendekatimu hanya karena status sosial. Aku sih hanya tenang saja, aku tidak perduli. Aku punya Allah yang maha kaya, kalau aku mau, aku bisa saja berdo’a untuk menjadi kaya. Nyatanya aku memilih tidak, karena aku sadar, bila aku nanti kaya, maka aku akan lupa kepadamu dan berpaling kepada selainmu.
Inilah kebahagiaanku, yang aku pilih adalah kamu. Kamu gadis TK dan aku Mahasiswa,  cinta kandas beda usia. Tak mungkin menunggumu. Benar saja, kamu mirip gadis itu, gadis yang telah melukaiku, membunuh perlahan diriku dengan caranya tersendiri, tetapi biarlah. Semakin aku mengingat kejahatannya kepadaku, maka semakin aku mencintainya. Itu memang aneh, tetapi itulah kenyataannya, tak perduli seberapa dia membohongiku, seberapa dia menyakitiku, yang ada malah aku semakin suka kepadanya. Cinta tidaklah buta, tetapi hanya aku yang membawanya kedalam celah dihatiku, yang mestinya celah itu diisi oleh mereka yang mau menerimaku., apa adanya bukan ada apanya.
Minggu, laboratorium cinta, jam enam lewat lima belas.

No comments:

Post a Comment