Kamu Gadis TK sedang Aku Mahasiswa
Mimipi yang indah,
kadang aku tidak sadar sedang mimpi atau tidak. Bisa jadi aku ini sedang mimpi,
mimpi mendapatkanmu. Pak Haji, untung saja kamu bukan anak pak Haji. Karena kalau
kamu anak pak Haji, minimal harus menjadi ustad untuk mendapatkanmu. Syukurlah kamu
anak manusia, kita sama-sama manusia, kemungkinan besar aku bisa mendapatkanmu.
Aku memang tidak kaya dan juga tidak miskin, itu lebih baik. Mungkin,
kekayaanmu hanya sedikit diatasku. Banyak orang yang merasa malu ingin
mendekatimu hanya karena status sosial. Aku sih hanya tenang saja, aku tidak
perduli. Aku punya Allah yang maha kaya, kalau aku mau, aku bisa saja berdo’a
untuk menjadi kaya. Nyatanya aku memilih tidak, karena aku sadar, bila aku
nanti kaya, maka aku akan lupa kepadamu dan berpaling kepada selainmu.
Inilah kebahagiaanku,
yang aku pilih adalah kamu. Kamu gadis TK dan aku Mahasiswa, cinta kandas beda usia. Tak mungkin
menunggumu. Benar saja, kamu mirip gadis itu, gadis yang telah melukaiku,
membunuh perlahan diriku dengan caranya tersendiri, tetapi biarlah. Semakin aku
mengingat kejahatannya kepadaku, maka semakin aku mencintainya. Itu memang
aneh, tetapi itulah kenyataannya, tak perduli seberapa dia membohongiku,
seberapa dia menyakitiku, yang ada malah aku semakin suka kepadanya. Cinta tidaklah
buta, tetapi hanya aku yang membawanya kedalam celah dihatiku, yang mestinya
celah itu diisi oleh mereka yang mau menerimaku., apa adanya bukan ada apanya.
Minggu, laboratorium
cinta, jam enam lewat lima belas.
No comments:
Post a Comment