Wednesday 23 April 2014

My Friend adalah Manusia Baso

Manusia itu adalah manusia baso karena dia bisa membuat baso, aku juga tidak tahu kenapa dia bisa terdampar di kampungku, yang jelas ketika beberapa bulan aku di planet mars seketika kembali dia sudah ada di warung Umi Embag. Aku curiga kepada manusia baso itu, jangan-jangan ia adalah supermen yang menyamar sebagai manusia baso, atau kolor ijo yang banyak dibicarakan orang. Dia bukan berasal dari negara ini, dia berasal dari negara tetangga lebih tepatnya Majalengka, kulihat dia mirip seperti manusia, mungkin jenis kelaminnya adalah pria. Berhari-hari aku terus mencari informasi tentang dia, ternyata kisah hidupnya amatlah tragis, dahulu dia adalah bukan manusia baso tetapi dia dulu adalah manusia seribu, manusia seribu adalah julukan orang yang suka minta uang setoran seribu ke rumah – rumah, akibat dia pulang agak telat dari kerjanya dan juga lupa memberitahu keterlambatanny
a pada Presiden seribu, maka oleh Presiden seribu dia di pecat dengan terhormat tanpa kenaikan pangkat. Penderitaan belum selesai, dia tidak bisa kembali ke negara asalnya mungkin tak punya uang untuk hanya naik becak, untuk beberapa hari dia menjadi gelandangan dalam permainan sepak bola, ke sini kemari tak punya arah dan tujuan, untunglah ada temanku yang menyelamatkan manusia baso itu, ya temanku adalah manusia Galon, diajaklah oleh temanku yang si manusia galon untuk ikut bersamanya dan selalu mengajak bermain ke warung Umi Embag. Sampai pada akhirnya dia dibolehkan untuk menginap di apartemen sekaligus warung milik Umi Embag, layaklah mereka mirip sebuah keluarga. Penderitaan masih terus berlanjut, sudah jatuh tertimpa sendal, dia berfikir bahwa tak selamanya menumpang di apartemen Umi Embag, dia harus bekerja guna menghidupi diri sendiri, sudah banyak lamaran kerja yang dia ajukan, tetapi belum ada panggilan, mungkin nanti hari Pembalasan dia baru di panggil begitu juga dengan kita. Dia masih muda, bila aku terawang usianya baru 20-an, hampir semua orang kampung dia tanya, apakah ada pekerjaan untukku ?. Mulai dari nenekku sampai adikku dia tanyai, tetapi hasilnya masih saja nihil, malang nian nasibmu, tapi Allah tidaklah tidur Dia maha Adil untuk hambanya, maha Mengasihi juga maha Menyayangi. Sampai pada suatu saat Allah mengabulkan do’anya, ternyata ada di kampungku ada seorang pahlawan dari jenis manusia yang mau memberikan uluran tangannya untuk manusia baso itu, pahlawan di kampungku adalah besan dari Pak Lurah yang juga berasa dari negara tetangga, pahlawan itu tidaklah bergelar Haji, pahlawan itu mempunyai anak tiga dan semuanya wanita, pahlawan itu juga mempunyai satu orang istri yang cantik jelita dan berprofesi sebagai pimpinan dharma wanita tukang jamu. Pahlawan itu adalah dia yang bersahaja yang menemani aku setiap bermain bola di lapangan balai Desa, bila ada pahlawan tanpa tanda jasa, maka yang layak menyandangnya selain guru adalah pahlawan yang menolong manusia baso itu. Manusia baso itu kini boleh senang, atas jasa pahlawan itu dia berubah yang tadinya manusia biasa menjadi manusia baso, betul sekali pahlawan itu hanyalah tukang Baso gerobak dengan segala kekurangan dan banyak kelebihan. Kasih sayang Allah tidak berhenti sampai disitu, manusia baso juga dibolehkan untuk tinggal di istana baso milik tukang baso , yang tidak aku sangka, tukang baso itu sekarang menganggapnya sebagai anak, semua fasilitas yang ada di istana baso, boleh ia gunakan, sampai – sampai pernah suatu malam ketika aku bermain bersama manusia baso, datanglah tukang baso dengan kendaraannya yang ia sebut buroq, ia mencari anak angkatnya si manusia baso dan menyuruhnya pulang untuk makan malam bersama.
Sekarang hampir setiap hari manusia baso menjual dagangnya bersama ayah angkatnya, kadang terjual habis dan kadang juga tidak, itulah kehidupan. Jangan takut akan kehidupan ada banyak manusia yang baik untuk menolong dan satu yang pasti adalah ada Allah bersamamu, kini manusia baso itu hidup bahagia seperti dongeng dalam cerita cinderella.

No comments:

Post a Comment