Tuesday 29 April 2014

Putri Cantik dan Pangeran Hitam Manis (2)



“Assalamua’alaikum”. Gadis itu mengetuk pintu rumahnya
“Waalaikumussalam, kamu baru pulang nak ? ayo cepat masuk ganti baju, makan terus istrirahat “. Jawab Ibu dari Gadis itu, nampaknya ia begitu memanjakan putrinya
“iya Bunda, aku capek banget, banyak tugas  udah gitu.......ihh nyebelin”.
“udah gitu apa nak ? kamu enggak apa-apa kan ? nanti cerita sama Bunda”.  Kepanikan yang terlihat dari mimik Ibu Gadis itu, ia tidak ingin anak yang di sayangnya terjadi sesuatu, memang begitulah sifat alami dari seorang Ibu
“iya nanti aku cerita”.  Gadis itu pun bergegas masuk dan langsung saja mandi, mungkin ia akan bercerita tentang kejadian yang di alaminya tadi, kejadian unik yang  jarang terjadi karena ada seorang pria yang sedang berusaha mendekatinya dengan cara yang tidak biasa
Namanya juga wanita, kalau mandi pasti lama, benar saja, gadis itu bila mandi bisa menghabiskan waktu hampir satu jam, lalu selesai mandi ia langsung makan, ia sangat pilih-pilih dengan makanannya, ia juga tidak suka makanan pedas, makanan kesukaannya adalah mie xp dan jagung bakar.
***
“jadi begitu Bun ceritanya, ihh pokoknya cowok itu nyebelin, bikin aku malu.” Gadis itu menceritakan kejadian pulang sekolah kepada Bundanya, raut wajah yang cemberut di campur malu begitu tergambar pada mimik wajahnya, apalagi ketika  malu, jelas sudah pipinya akan memerah.
“ohaha  Nak, Bunda sih terserah kamu, sepertinya cowok itu tegas dan bertanggung jawab tetapi suka humor juga ya?” Ibu dari gadis itu kelihatannya sedang menceramahi anaknya, atau malah sedang meledeknya
“huhh, apaaaa sih Bunda ? aku enggak suka sama dia tau, udah ah ngantuk aku mau tidur, besok harus berangkat sekolah.” Gadis itu mungkin bisa berbohong atau sengaja berbohong karena malu, tetapi isi hatinya tidak bisa berbohong, ia mulai suka dengan pria hitam manis sore yang dijumpainya tadi, buktinya pipinya yang memerah, mirip dengan kepiting rebus.
“hmm kalau suka juga gapapa, berarti anak Bunda mulai dewasa hehe.”
Gadis itu lalu pergi meninggalkan Ibunya tanpa pamit, dengan cepat a berjalan masuk ke dalam kamar,  sebelum tidur, ia masih teringat kata-kata Pria itu, sepertinya ia terkena VMJ alias Virus Merah Jambu, baru beberapa menit matanya terpejam, terdengar suara sms yang masuk di handphonenya, ia begitu deg-degan untuk membacanya, ia sangat berharap bahwa itu adalah sms dari Pria yang baru saja ia suka, dan ternyata dugaannya salah, itu adalah nomer baru, yang tidak ada dalam kontak handphonenya.
“Aww (Assalamu’alaikum wr wb) Putri cantik, aku tahu kamu belum tidur karena sedang mikirin aku,  sayangnya aku enggak mikirin kamu , aku takut akan menjadi gila bila terus mikirin kamu, karena kamu mirip kepiting rebus, tadi waktu pulang sekolah aku ketemu bapak Penghulu, ku tanya, pak punya anak cewek sepantaran aku enggak ? dia jawab enggak dek, anak bapak semuanya cowok, lagian untuk apa tanya itu ? lalu aku jawab, tadinya kalau punya, nanti akan aku lamar pak. Kamu sangat beruntung, andaikan bapak penghulu punya anak cewek pasti aku akan melamarnya, tetapi enggak, berarti kamu yang akan aku lamar, kita memang jodoh he he he. Ini adalah nomer bapak penghulu itu, dia sedang main ke rumah karena dia teman Ayahku, aku pinjam handphonenya dan langsung sms kamu,nanti setelah selesai pinjam, aku akan bilang.  pak ini nomer telepon calon istriku, nanti di save ya, terus namai kontaknya, istri pangeran hitam manis (Putri Cantik) he he he. Udah yah selamat istirahat, semoga kamu mimpiin aku dan aku enggak mimpiin kamu, jangan lupa baca do’a, semoga besok ketemu lagi, nanti aku suruh si Edwin temanku datang ke rumah untuk ngejagain tidurmu biar nyenyak, good night. Www (Wasalamu’alaikum wr wb)
Gadis itu lalu tertawa, tubuhnya keringatan, karena jantungnya berdetak lebih kencang, dia berpikir apakah aku mulai menyukai cowok itu ? ahh enggak, dia itu hanya cowok biasa yang suka bercanda. Kali ini logika mengalahkan nuraninya, ia masih belum mengakui bahwa dirinya mulai menyukai Pria itu, ia begitu menjaga image, tetapi siapa tahu ?  waktu yang akan menjelaskan semuanya, gadis itu pun tidur dengan nyenyak bersama perasaannya yang bahagia.
***

Monday 28 April 2014

Putri Cantik dan Pangeran Hitam Manis

"Ayahmu ganteng, tapi sayang....."

"Sayang apa ?"

"Sekarang gantengnya sudah diturunkan kepadaku he he he".

"Ih enggak, kamu  jelek, lebih ganteng ayahku ". Gadis itu meledek pria yang ada di sebrang jalan, sementara pria itu hanya senyum-senyum sendiri

"iya aku jelek, tapi kamu juga suka aku kan ? ha ha ha". balas pria berwajah manis tersebut

hari sudah semakin sore, pada waktu itu senin, mereka begitu kelelahan karena jadwal padat di sekolah,  meski begitu mereka akan pulang agak telat oleh banyaknya kegiatan yang mereka ikuti, mulai dari bimbel sampai eskul, namanya saja remaja, sedang masa-masanya peralihan, mereka juga mulai menyukai lawan jenis, begitu yang di alami oleh keduanya. Perlu di ketahui juga, mereka tidak satu sekolah melainkan sekolah mereka bertetanggaan, sekolah mereka saling berhadapan dan dipisahkan oleh jalan raya.

“dih, siapa yang suka ? udah, aku pulang duluan ya” wajah Gadis itu memerah

“iya sana gih, dasar anak mamih”.
Pria itu tidak bosan- bosannya meledek gadis cantik yang berada di sebrang jalan,  dan ketika angkot datang, gadis itu langsung bergegas ke dalam,  mungkin sudah illfeel oleh sikap pria itu, pria yang baru dikenalnya beberapa minggu lewat bantuan kakak kelasnya, sebelum angkot melaju, pria itu menyebrang jalan dan menyetop  angkot yang ditumpangi gadis itu.

“Bang, bawa angkotnya hati-hati ya, soalnya ada putri cantik yang sedang naik angkot abang di dalam”. Kata pria itu kepada sopir angkot

“iya Mas, itu sudah tanggung jawab saya, loh memangnya siapa putri cantik yang dimaksud ?” mimik wajah sopir angkot nampak seakan-akan  kebingungan

“Abang tahu enggak raja Arab punya cucu ? dia cantik banget, tinggal di Indonesia, sekarang dia bersekolah di smansaka, abang harus pastiin dia selamat sampai rumah, abang enggak mau kan di hukum rajam sama raja Arab ?  Dia yang barusan naik angkot ini, yang duduk di belakang”. Pria itu berusaha meyakinkan  sopir angkot

“yang bener Mas ? yang mana sih ? abang merasa tersanjung ada putri Arab naik angkot abang”.  Sopir angkot semakin kebingungan, ia berpikir harus memastikan bahwa putri Arab yang di maksud bisa selamat sampai rumah, mungkin ia takut di hukum rajam atau hukum gantung

“bener bang, pokoknya yang paling cantik di angkot ini, kan kalo yang paling ganteng di angkot ini jelas abang ya he he he”.

“ohh, ah bisa aja, abang ganteng  turunan, kalo nanjak jelek lagi he he he, abang cabut ya ?”

“hi hi hi, silahkan bang, jangan lupa pesan saya, hati-hati di jalan”.

Sebelum berangkat, sopir angkot menengok kebelakang, di ikuti penumpang lainnya, mata mereka semua tertuju pada gadis cantik berpipi merah, yang terlihat duduk dan merasa tidak nyaman karena mereka semua memandang ke arahnya.

Di tengah – tengah perjalananan,  gadis itu berpikir, apa yang telah di ucapkan oleh pria botak tapi hitam manis itu kepada sopir angkot, ia merasa kesal dengan sikapnya, tapi kemudian, konsentrasinya terpecah ketika handphone gadis cantik itu berbunyi, ternyata ada sms yang masuk.

“Aww (Assalamua’alaikum wr wb). Cantik, hati-hati di jalan, kamu jangan kasih wajah manis banget ya, nanti abang sopirnya suka, bilang aja  ya kalo abang sopirnya mulai genit, nanti aku marahin dia dan akan ngelindungi kamu, aku marahin seperti Umi kalo marah sama aku, semoga cantikmu enggak luntur, mudah-mudahan besok bila ada umur kita bertemu lagi, terima kasih sudah selalu menyenangkan, oh iya satu lagi, tadi aku bilang sama abang sopir angkot, bang hati- hati, Gadis tadi adalah monster, dia memang cantik, tapi dia buat saya he he he, Www (Wassalamua’alaikum Wr Wb) dari  Pangeran hitam manis.
Gadis itu sekarang  terlihat aneh, kadang mimiknya terlihat orang yang sedang kesal dan kadang senyum- senyum sendiri, namun ia tidak membalasnya, mungkin juga ia akan membalasnya nanti bila sudah di rumah.

“kiri bang”. Suara yang lembut terdengar dari mulut gadis cantik itu

“sekarang putri ?” abang sopir angkot mulai genit, dia memang suka bercanda

‘iya, bang”.  Dengan sabar dan tersenyum gadis itu menjawabnya

“iya Putri”. Kali ini abang sopir angkot yang benada lemah lembut

“ini bang uangnya”.

“Iya Putri terima kasih, oh iya, tadi ada salam dari Mas-mas yang tadi, katanya putri cantik banget, mirip Afiqa, mau enggak jadi istri Mas yang tadi katanya”.  Kata abang sopir angkot

“iya”. Suara yang pelan dibarengi senyuman kecil

“lagian saya juga setuju, dia kelihatannya Pria yang bertanggung jawab, juga hitam manis sama seperti Abang he he he”.

Lalu angkot pun bergegas maju, dan gadis itu hanya mematung, pipinya memerah tandanya ia sedang malu, hari ini baginya adalah pengalaman yang sulit untuk dilupakan, karena ada orang aneh yang berusaha mendekatinya, tetapi bagaimana pun itu, ternyata ia tidak bisa membohongi hati kecilnya, ia sekarang mulai suka dengan Pria hitam manis itu.

***

Sunday 27 April 2014

Boksi Mirip Syahrini



Boksi terlihat sibuk memakai bedak, wajahnya yang maskulin kini nampak berbeda dari biasanya,ia juga memakai cincin di telunjuk manis. ternyata ia melakukan semua itu di paksa oleh si Nafsi, siapakah si Nafsi sehingga mampu memaksa Boksi ? Ya. Singkatnya Nafsi adalah Raja di kerajaan Chili, tempat Boksi dan keluarganya tinggal.
“wahai Tuan Raja, kenapa hanya aku yang engkau suruh untuk berdandan mirip syahrini?”. Boksi membela diri dihadapan si Nafsi sambil berlutut dan menunduk
“Karena kau mirip dengan dia, bila kau tidak mau, tidak apa-apa, tetapi anak dan istrimu akan aku jadikan santapan untuk ular viperku”.
“jangan, jangan Tuan Raja. Baiklah aku mau”.
Dayang – dayang istana sudah siap untuk memberikan pakaian yang bling-bling kepada Boksi, ia tak mampu menahan sedih, hatinya pilu bercampur aduk.
“Duki, antarlah Boksi ini ke salon yang berada di Benua Africa, bawalah perbakalan yang cukup, sampaikan juga salam untuk temanku Raja Mamba”. Perintah Nafsi kepada Duki, ia adalah tangan kanan kepercayaan Raja.
“Baik Gusti Prabu”.  Duki terlihat patuh mendengar perintah dari Nafsi.
Di tengah perjalanan, hari sangat panas, membuat Boksi dan Duki kehausan, kuda yang membawa mereka dalam kereta kencana, kini  tak mampu lagi berjalan sehingga mereka terpaksa untuk berisitrahat di DPR (di bawah pohon rindang).  Perjalanan mereka masih panjang, mereka baru seperempat perjalanan. Sementara itu di rumah Boksi, ada Isrtri dan anaknya yang sedang menunggu dan berharap agar dirinya cepat pulang, mereka rindu sekali dengan sosok Boksi yang selalu menghibur mereka.
“Nak, do’akanlah Ayahmu, agar ia bisa segera berkumpul lagi dengan kita”. Lunglie, ia adalah Istri dari Boksi, ia sangat cantik, pipinya akan memerah bila sedang malu, juga sangat mirip dengan Afiqa.
“Iya Bunda, apakah Bunda sangat menghawatirkan Ayah, sehingga Bunda selalu berdo’a pada sepertiga malam ?” Jawab Hudzaifah
“Tentu nak, Bunda begitu mencintai Ayahmu”. Benar saja pipi dari Lunglie mulai memerah tandanya ia sedang malu
“atas dasar apa Bunda mencintai Ayah?”
Lunglie tidak mampu menjawabnya, pipinya terlihat merah merona, ia begitu malu untuk menjawabnya.
“Bunda, lihat pipimu merah, huh pasti engkau malu mengatakannya”.
“lain kali Bunda akan cerita,  sekarang Bunda begitu malu”. Lalu Lunglie memeluk Hudzaifah, dan menyuruh duduk di pangkuannya.
Kemudian Hudzaifah mengambil secarik kertas di dalam saku celana dan membacakan apa yang dituliskan di dalamnya.
Assalamu’alaikum wr wb.
Dear Lunglie,
Salam dan sayang selalu aku berikan kepadamu lewat tukang sayur, semoga tukang sayur menyampaikannya.
Dua tahun sudah kita jalani peran ini, aku pernah selingkuh, kamu pasti enggak tahu, aku tahu kamu selingkuh, tapi itu adalah hakmu, kata-kata manismu membuat nenek  diabetes, untuk kali ini saja, bisakah kita bertemu ? meski sudah saling kenal, aku belum melihat wajah manismu secara langsung, begitu juga kamu, belum melihat wajah manisku secara langsung. Kemarin aku menunggu di halte, kamu enggak datang, yang datang malah angkot.
Jujur saja, aku sekarang sedang Move On, memasrahkan dirimu untuk orang yang pantas, ku harap orang itu adalah aku.  Jangan Nakal ya, nanti aku kasih Ulat dan Jagung Bakar lagi.
Aku buat ini dengan keadaan sadar dan tanpa paksaan kecuali dari Hati.
Karawang, 28 April 2014  bertepatan dengan hari Libur Semut Sedunia.
Atas nama Boksi, Pangeran hitam manismu
Tembusan Kepala sekolah anak-anak nakal Singapore, Pak Haji.
Assalamu’alaikum.
Lunglie kaget, ia sangat malu sekali mendengarnya, dari mana anaknya dapat surat itu, ia berfikir apakah Ayahnya yang sengaja memberikannya, atau anaknya melihat catatan diary, ahh apa pun itu, yang jelas anaknya kini senyum- senyum sendiri, membayangkan begitu romantisnya surat Ayah yang ditulis kepada Bundanya.
***



Friday 25 April 2014

Ku temukan Sorga setelah Hujan



Dudung terlihat sedang melamun, karena dia  hendak ke istana negara guna membayar tagihan air,  selepas hujan ia  akan langsung ke sana.  Sambil menunggu hujan, ia menyanyi dengan bahasa sanskerta, bersama keponakannya yang bernama Nyai Blorong, mereka begitu harmoni sehingga mirip dengan Rita dan bang Haji.
“Bang, kapan hujan ini reda ? “
“Hujan akan reda, bila sudah tidak menjatuhkan  air”.  Kata Dudung
“Kenapa Hujan ini air ? “. Tanya Nyai Blorong
“Karena kalau bukan air, itu bukan hujan”. Balas Dudung
“Hujan itu akibat apa ?”
“Akibat hubungan baik, antara  air dengan awan”. Jawab Dudung
Tanpa mereka sadari, mereka sudah menunggu  hujan reda 17 tahun lamanya,  lalu sampai  akhirnya tahun ke-18 hujan itupun reda. Nyai Blorong segera berlari untuk bermain bersama temannya yaitu Ratu Padi, sementara itu, Dudung segera bersiap berganti pakaian, dia sangat suka menggunakan singlet dan kolor , tetapi untuk kali ini , dia  akan memakai baju Batik saja, katanya dengan memakai Batik, itu akan menambah kepercayaan dirinya.
Dari arah barat, muncul temannya si manusia gitar dengan bau aroma minyak spalding, lalu mereka berdo’a bersama , kemudian Dudung mencium tangan ibunya, baru satu langkah keluar dari rumah, rupanya hujan turun lagi, sehingga Dudung kembali masuk ke rumah, tetapi itu tidak mengurungkan niatnya untuk pergi ke istana langit.
Di sela-sela hujan, ia membuat sajak tentang Ibu yang terinpirasi dari pelangi.

Ibu, engkaukah Bidadari itu ?

sore ini di buat oleh pelangi kembar, nenek bilang bidadari sedang mandi, betul, rupanya bidadari mandi karena belum mandi tujuh hari, dia mandi bersama kawan - kawannya setelah selesai bermain voli, aku baru tahu ternyata ia juga suka kopi, tidak ada selendang, yang ada hanya dompet usang miliknya, aku lihat tidak ada uang sepeser pun di dalamnya, mungkin sudah habis untuk kredit lipstik.

Bau tanah yang ku cium, ketika berada dekat dengan bidadari ini, mungkin bidadari ini adalah istri petani, atau juga istri Presiden Costarica,  aku dengar mereka sedang  bercakap – cakap, dengan bahasa mereka yang di sebut Havana,  ternyata  kumpulan bidadari ini,  juga ikut komunitas dharma wanita sayang keluarga, namun akhirnya aku tahu,  ternyata bidadari ini adalah yang  mirip dengan yang melahirkan aku.
Bidadari kau ini siapa sih ? ahh, bila aku lihat, kau ini mirip sekali dengan Ibu.
Setelah selesai membuat sajak, sajak itupun diberikannya, semoga Ibunya senang atas hasil karya anaknya.
“Bagus sekali sajakmu nak, Ibu ingin membakarnya.” Kata Umi Embag ( Ibu Dudung )
“Bagimana tidak bagus ? ku buat itu dengan perasaan yang mendalam,  karena aku selalu teringan tentangmu Ibu”.
“Lantas, apa keinginanmu ? aku akan memberikan hadiah untuk ini”. Umi Embag kembali bertanya sambil mengeluarkan kartu ATM dan kartu pelajar
“Ibu, hanya keridoan darimu, aku ingin masuk sorga bersamamu”. Dadang menjawabnya , sambil meneteska air mata.
“Sini nak, peluk ibu seumur hidupmu, aku do’akan agar kita masuk sorga bersama – sama”.
“Baik, aku juga akan mencium telapak kaki Ibu, aku minta maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat”.
Akhirnya Dudung menemukan sorga disana, tepat di telapak kaki Ibunya.

Pasca Khotbah



Ayah adalah yang banyak menginspirasiku, hampir setiap jum'at ayah akan membuat Pra Khotbah, dan karena itu juga aku tergerak untuk membuat Pasca Khotbah.

untuk manusia seukuranku, aku mengambil sebagian isi Pasca Khotbah dari Khotib Jum'at di Masjid. tetapi berbeda dengan Ayah, aku tidak tahu, mungkin dia mengambil sebagian Pra Khotbahnya dari pedagang Baso. meski begitu, jangan disangka pesan - pesan yang Ayah sampaikan tidak bermakna, ternyata Ayah tidak kalah dengan Khotib di Masjid.

Pasca Khotbah (1)

Hadirin yang budiman,

Anda adalah manusia, sebarkanlah kebaikan dimana anda berada, jangan merasa tinggi dengan status administrasi anda, kita harus bersyukur hidup di zaman ini, karena bersyukur memang harus.

Wahai anak Adam.

Media sosial, Tv, Radio dan Koran adalah sumber berita, tetapi kita harus menyaring berita - berita yang benar. banyak sekali berita sekarang yang benar menjadi tidak benar. dan Al - Qur'an adalah berita dan petunjuk yang benar.

Dunia akan meninggalkanmu, anak istri akan meninggalkanmu, meski tenang dan sepi tetapi kuburan adalah seram bagi orang - orang yang tidak membawa lampu. apakah lampu itu ? bekal alias amal sholeh.

semoga kita diwafatkan dalam keadaan baik.

assalmua'alaikum warahmatullohi wabaro katuh.

Saudara Firaun itu adalah Umaga



kini ulat di makan oleh Umaga, katanya ia lebih suka ulat di banding manusia, rambutnya yang lurus menandakan ia sering di rebonding, menghabiskan 150 ribu untuk sekali perawatan, Umaga sudah berusia 85 tahun, dia hidup pada masanya leonardo da vinci, dia sempat menjadi model lukisannya juga, sebagai tandingan lukisan monalisa.

aku kenal dia juga sebagai adik dari Firaun, ya uniknya Umaga ini tidak seperti Firaun yang terkenal tetapi tenggelam, selain itu dia juga bisa berenang, diajari oleh bebek asal negeri cina, dia takut seperti kakaknya yang ditenggelamkan oleh Allah akibat kesombongannya.
menurutnya manusia sekarang adalah manusia yang berpotensi menjadi Firaun juga, apabila ada di dalam hatinya bibit-bibit kesombongan.

Thursday 24 April 2014

Tangga Langit
kali ini temanku sedang berusaha naik ke atas langit, untuk membayar listrik pada bapak PLN disana, sudah beberapa bulan ini dirumahnya tidak ada lisrtik, temanku akan menaiki tangga langit yang dibuatnya dari pelepah daun pisang, untuk itu dia sedang belajar mati - matian untuk merumuskan tangga yang akan dibuatnya.

Dia sms pada gurunya yaitu Albert Enstein juga Thomas Alfa Edison, tetapi sampai sekarang belum ada balasan sms dari keduanya, temanku tidak putus semangat, ia sangat senang bermain layang - layang, pernah ia terfikirkan untuk naik ke langit dengan cara menaiki layang - layang, namun tidak direstui oleh Ibunya, karena nanti ia akan dijuluki sebagai ALAY (Anak Layangan).

Bulan berganti bulan dan juga tahun berganti tahun, bulu - bulu pada tubuhnya mulai memutih, tandanya ia akan segera pergi ke dunia putih, akhirnya ia mampu ke langit untuk yang pertama kali, ia berhasil kesana dengan meminjam sayap kupu - kupu. ternyata di langit ia menemukan mall dan juga supermarket besar, dan juga bapak PLN yang dicarinya.

temanku tidak lupa diri, ia sadar bahwa keberhasilan yang akhirnya ia capai, adalah tidak semata -mata usahanya sendiri, berkat bantuan Orang tua, Teman, dan Orang disekitarnya lah serta atas Izin Allah SWT semuanya bisa terjadi.

kini temanku hidup bahagia disana, di atas kita kini langit, di atas kita nanti tanah.

Karawang, Hari Kamis serasa Minggu, waktu Komputer.

Wednesday 23 April 2014

My Friend adalah Manusia Baso

Manusia itu adalah manusia baso karena dia bisa membuat baso, aku juga tidak tahu kenapa dia bisa terdampar di kampungku, yang jelas ketika beberapa bulan aku di planet mars seketika kembali dia sudah ada di warung Umi Embag. Aku curiga kepada manusia baso itu, jangan-jangan ia adalah supermen yang menyamar sebagai manusia baso, atau kolor ijo yang banyak dibicarakan orang. Dia bukan berasal dari negara ini, dia berasal dari negara tetangga lebih tepatnya Majalengka, kulihat dia mirip seperti manusia, mungkin jenis kelaminnya adalah pria. Berhari-hari aku terus mencari informasi tentang dia, ternyata kisah hidupnya amatlah tragis, dahulu dia adalah bukan manusia baso tetapi dia dulu adalah manusia seribu, manusia seribu adalah julukan orang yang suka minta uang setoran seribu ke rumah – rumah, akibat dia pulang agak telat dari kerjanya dan juga lupa memberitahu keterlambatanny
a pada Presiden seribu, maka oleh Presiden seribu dia di pecat dengan terhormat tanpa kenaikan pangkat. Penderitaan belum selesai, dia tidak bisa kembali ke negara asalnya mungkin tak punya uang untuk hanya naik becak, untuk beberapa hari dia menjadi gelandangan dalam permainan sepak bola, ke sini kemari tak punya arah dan tujuan, untunglah ada temanku yang menyelamatkan manusia baso itu, ya temanku adalah manusia Galon, diajaklah oleh temanku yang si manusia galon untuk ikut bersamanya dan selalu mengajak bermain ke warung Umi Embag. Sampai pada akhirnya dia dibolehkan untuk menginap di apartemen sekaligus warung milik Umi Embag, layaklah mereka mirip sebuah keluarga. Penderitaan masih terus berlanjut, sudah jatuh tertimpa sendal, dia berfikir bahwa tak selamanya menumpang di apartemen Umi Embag, dia harus bekerja guna menghidupi diri sendiri, sudah banyak lamaran kerja yang dia ajukan, tetapi belum ada panggilan, mungkin nanti hari Pembalasan dia baru di panggil begitu juga dengan kita. Dia masih muda, bila aku terawang usianya baru 20-an, hampir semua orang kampung dia tanya, apakah ada pekerjaan untukku ?. Mulai dari nenekku sampai adikku dia tanyai, tetapi hasilnya masih saja nihil, malang nian nasibmu, tapi Allah tidaklah tidur Dia maha Adil untuk hambanya, maha Mengasihi juga maha Menyayangi. Sampai pada suatu saat Allah mengabulkan do’anya, ternyata ada di kampungku ada seorang pahlawan dari jenis manusia yang mau memberikan uluran tangannya untuk manusia baso itu, pahlawan di kampungku adalah besan dari Pak Lurah yang juga berasa dari negara tetangga, pahlawan itu tidaklah bergelar Haji, pahlawan itu mempunyai anak tiga dan semuanya wanita, pahlawan itu juga mempunyai satu orang istri yang cantik jelita dan berprofesi sebagai pimpinan dharma wanita tukang jamu. Pahlawan itu adalah dia yang bersahaja yang menemani aku setiap bermain bola di lapangan balai Desa, bila ada pahlawan tanpa tanda jasa, maka yang layak menyandangnya selain guru adalah pahlawan yang menolong manusia baso itu. Manusia baso itu kini boleh senang, atas jasa pahlawan itu dia berubah yang tadinya manusia biasa menjadi manusia baso, betul sekali pahlawan itu hanyalah tukang Baso gerobak dengan segala kekurangan dan banyak kelebihan. Kasih sayang Allah tidak berhenti sampai disitu, manusia baso juga dibolehkan untuk tinggal di istana baso milik tukang baso , yang tidak aku sangka, tukang baso itu sekarang menganggapnya sebagai anak, semua fasilitas yang ada di istana baso, boleh ia gunakan, sampai – sampai pernah suatu malam ketika aku bermain bersama manusia baso, datanglah tukang baso dengan kendaraannya yang ia sebut buroq, ia mencari anak angkatnya si manusia baso dan menyuruhnya pulang untuk makan malam bersama.
Sekarang hampir setiap hari manusia baso menjual dagangnya bersama ayah angkatnya, kadang terjual habis dan kadang juga tidak, itulah kehidupan. Jangan takut akan kehidupan ada banyak manusia yang baik untuk menolong dan satu yang pasti adalah ada Allah bersamamu, kini manusia baso itu hidup bahagia seperti dongeng dalam cerita cinderella.

Tuesday 22 April 2014

Asmara Cinta dari Tempat Tambal Ban



Tambal Ban, Motor butut tapi hasil beli kontan, kemanakah tukang tambal ban ? Ku kira dia sedang menyamar menjadi dokter gigi, memang cita-citanya menjadi dokter gigi, tetapi takdir memutuskan untuk menjadi tukang tambal ban, matahari semakin panas, kalau bukan panas berarti mata air.

Tiba-tiba datanglah dokter gigi itu yang menyamar sebagai tukang tambal ban, "Mas hari panas banget, enaknya kita minum anggur". sapa orang itu, "maaf pak, sebenarnya pengen tapi enggak, karena itu Haram." Jawab aku.

Dokter gigi itu sekarang sudah bersiap untuk membedah ban motorku yang bocor, dengan peralatannya seperti tang dan juga kunci pas no 16. Dengan lincah ia menelanjangi ban motorku yang sudah gundul, sampai datang mobil pick up yang membawa tabung gas elpiji warna hijau, sebenarnya ini yang menyebabkan sering terjadi ledakan, karena aku ingat-ingat yang meletus juga balon warna hijau.
Kemudian Pria itu mengaku teman dari tukang tambal ban, tetapi tukang tambal ban tidak mengakuinya sebagai teman.

Aku kenal siapa tukang tambal itu, dia adalah yang memiliki cinta yang tulus kepada keluarganya, ia rela menerima kekurangan istrinya, ya saat ini ia sudah mempunyai 5 orang anak dan semuanya manusia juga sehat serta sempurna. Karena Atas dasar asmara yang dia miliki, kini ia sanggup menghidupi kelima anaknya, bukan hanya uang, melainkan kasih sayang yang juga diberikan.

Monday 21 April 2014

Love Mom

Ibu adalah Bidadari

sore ini di buat oleh pelangi kembar, nenek bilang bidadari sedang mandi, betul sekali rupanya bidadari mandi karena belum mandi tujuh hari, dia mandi bersama kawan - kawannya setelah selesai bermain voli, aku baru tahu ternyata ia juga suka kopi, tidak ada selendang yang ada hanya dompet miliknya, ku lihat tidak ada uang sepeser pun di dalamnya, mungkin sudah habis untuk kredit lipstik.

Bau tanah yang aku cium ketika berada dekat dengan bidadari ini, mungkin bidadari ini adalah istri petani, aku dengar mereka bercakap -cakap dengan bahasa Havana, ternyata bidadari ini juga ikut kumpulan dharma wanita, akhirnya aku tahu, bidadari ini adalah mirip dengan yang melahirkan aku.

Bidadari kau ini siapa sih ? ahh kau ini mirip sekali dengan Ibu.

Sunday 20 April 2014

Perjuangan si Capung (2)



 Di halte, aku melihat  Kodok sedang asyik bermain dengan tablet terbarunya,  sementara itu disampingya duduk si Kupu – kupu, yaitu Kakaknya yang bernama Filokali Numeri Hepatica, mereka baru saja pulang sekolah, meski begitu, mereka berbeda sekolah, adiknya si Kodok, tidaklah bersekolah di ULS (Universitas Lubang Semut) tetapi bersekolah di  Trinity Collage Hutan Lumut ( TCHL). Mereka bisa pulang bersama, karena sekolah mereka yang berhadapan, kadang Adiknya yang menunggu si Kupu – kupu, agar bisa pulang bersama.
Lalu tanpa disangka – sangka, dari arah timur datang si Cicak, dan kemudian duduk diantara mereka.
“Hey, belum pulang?” Sapa Cicak
“Belum, lagi nunggu seseorang, Cicak sendiri baru pulang ?”. jawab si Kupu – kupu yang kali ini bernada lemah lembut, ternyata si Cicak adalah kakak kelasnya dulu, tetapi sekarang berbeda sekolah, si Cicak sekolah di ITR ( institut teknologi Rumput ). 
“Cie, nunggu siapa nih ? iya, Cicak baru selesai dari latihan beladiri di ITR”. Pakaian beladiri memang sudah melekat pada si Cicak, mungkin dia tidak berbohong.
“Nunggu, si Capung ! Capungnya meski hitam tetapi manis, juga kepalanya botak, Cicak Kenal sama si Capung?”. Potong kodok, kali ini ia ikut bicara, setelah sebelumnya ia  asyik bermain Tablet terbarunya.
“ ohahaha, ya aku kenal si Capung itu, dia adalah teman sekelasku, juga yang menjabat sebagai wakil presiden disana, dia memang manis he he he “.  jawab si Cicak sambil tertawa lepas
Namun, kini yang ada pipi si Kupu – kupu  mulai memerah, tandanya ia malu, ia hanya tersenyum kepada Cicak, memang si Kupu –kupu ini akan bersikap protektif kepada orang yang belum di kenal, juga akan bersikan friendly kepada orang yang dikenalnya.
“yang bener Cicak ?  kalau gitu, salam ya dari Kodok dan sampaikan maaf kakak ku kepadanya, karena telah menolak jagung bakarnya”. Kata Kodok yang kini tidak memperhatikan tabletnya, sepertinya kodok ini keturunan Arab, karena terlihat dari bulu alisnya yang tersambung, bila ingin tahu nama si Kodok ini, namanya  adalah Sentria Balqis Female, nama yang perempuan tidak bisa menyembohongi si Kodok yang agak tomboy.
“ya tentu saja,  kalau aku tidak lupa, ehh aku pamit duluan ya”. Jawab Cicak  sambil melangkah menjauhi mereka.
Rupanya si Cicak balik arah lagi, dan menghampiri mereka yang sedang duduk di halte, padahal jarak dari tempat dia pergi cukup lumyan jauh, tetapi si Cicak memilih kembali, mungkin ada yang ketinggalan, atau sesuatu yang ingin dibicarakan sebentar.
“maaf  aku lupa, bahwa si Capung memang hitam manis dan pendiam, tetapi dia  juga baik hati, rajin menabung serta tidak sombong, dia benar – benar teman dekatku, ya Assalamu’alaikum”. sambil tertawa kecil si Cicak berlalu pergi.
“ya, waalaikumussalam.”. di Jawab singkat oleh si Kupu – kupu, sambil menangguk malu, pipinya kian merah merona.
Hari sudah semakin sore, apa lagi yang di tunggu oleh kedua adik dan kakak itu, mereka malah berdiam saja di Halte, mungkin berharap si Capung tanpa sengaja lewat di depan mereka, tetapi waktu adalah waktu, mereka harus pulang, agar tidak mencemaskan Ibunya yaitu Ratu Lebah.
Akhirnya mereka pulang, dengan perasaan si Kupu – kupu yang aneh, ia masih kesal dengan sikapnya  pada si Capung, disamping itu juga ia kagum dengan sosok si Capung. Si Kupu – kupu ini sangat menjaga imagenya.
Dimanakah si Capung ? ternyata si Capung sedang bersama teman – temannya, ia sedang ada di markas tempat mereka nongkrong, si Capung begitu bahagia bercanda bersama dengan teman – temannya. Si Capung, beruntunglah, karena Allah menjawab do’anya, orang yang disukainya kini balik menanyakannya, dan juga ada teman yang selalu memberikan dukungan terhadapnya.
***Bersambung***