Monday 14 April 2014

Burung Bapak Kabur



Pagi, suasana harmoni yang aku alami setelah sebelumnya aku makan gorengan ibu. Hari ini aku harus apa ? aku pun sendiri tak tahu, yang jelas harus terus bernafas. Ya Allah, engkau yang maha Baik, ampunilah kesalahan dosa hambaMu ini.
Ini kisah, tentang burung bapakku yang kabur yang entah kemana. Mungkin burung itu memilih  tuan yang lain.  Ada tetangga yang bertanya kepadaku, “ burungnya terbang kemana ?”. lalu aku jawab, “ Burungnya terbang ke kuwait,  ingin menjadi TKI mungkin”. Ku kira disana belum ada kasus, TKI akan di hukum mati. Tetap tenang, dengan cara itu kita bisa tetap tenang. Biarlah yang pergi, relakan, dan ikhlaskan burung itu. Masih banyak burung-burung yang menarik juga baik. Ada lebih 300 milyar burung di bumi ini,  Jadi jangan terlalu berharap dia kembali.
Gara –gara pisang, lebih tepatnya pisang moli burung itu lepas, bapakku lupa untuk menutup pintu sangkar ketika dia sedang memberikan pisang. Bapak , sudahlah jangan sedih, nanti kita cari lagi burung yang lain.  Jangan menyalahkan diri sendiri, bapak masih punya satu burung di rumah. Kami memang memiliki dua burung  di rumah, semuanya punya bapakku. 
Bapak, biar aku katakan. Boleh saja burung itu kabur pergi tak kembali, asal jangan bapak ini, kau adalah generator dalam hidupku.

No comments:

Post a Comment