Thursday 8 May 2014

Seratus Persen Jomblo Bahagia


Selasa sore, kali ini  aku mulai risih dengan orang-orang di sekitar, termasuk dengan ibu dan nenekku, karena mereka juga memandang bahwa aku tidak laku atau bujanghidin. Sampai pada puncaknya aku sempat untuk akan dijodohkan. Oh ibu, jangan paksa aku, ini bukan zaman Siti Nurbaya, sebetulnya aku tidak keberatan untuk dijodohkan dengan siapa pun, tetapi biarlah hati ini yang memilih, bila tidak suka dengan calonnya, jangan terus dipaksakan, karena cinta tidak bisa di paksa, begitu yang aku rasakan selama ini.
Aku memang seorang yang sadar dengan kekurangan, aku sadar, aku bukan siapa-siapa tetapi aku tahu siapa diri ini sebenarnya, aku mempunyai optimisme yang tinggi, aku memiliki jiwa sosial yang tinggi dan itu semua akan aku buktikan, maka dari itu aku tidak terlalu fokus mengenai status Jomblo dan masalahnya terlebih dahulu, biarlah orang berkata apa, biarlah orang memandang apa, yang jelas aku sudah memilih, dan pilihanku adalah menjomblo sampai halal.
Pada hakikatnya manusia adalah ciptaan Allah yang sempurna, di banding mahluk ciptaan lainnya, sangat dangkal bila kita hanya menilai dari fisik luarnya saja, apalagi dari rupa dan bentuk tubuh. Wajah cantik, muka tampan, tubuh tegap dan kulit halus semuanya akan usang di makan waktu. Hei coba lihat diriku, aku memang tidak setampan mereka, tetapi aku adalah tampan begitu kata kedua orang tuaku. Siapa sih orang normal yang tidak menyukai lawan jenis ? pasti mereka akan pilih-pilih mengenai calon yang bakal menjadi pasangannya, secara naluri memang tidak salah karena aku pun begitu. Anehnya semakin aku memperbaiki diri, semakin banyak orang-orang yang ingin dekat denganku, bahkan tidak sedikit dari mereka ingin menjadi orang spesial dalam episode kehidupanku, tetapi aku tetap pada komitmen, jadi cukup say hello saja, dan aku menjalani ini semua dengan perasaan bahagia, aku bebas untuk siapa pun, tidak membeda-bedakan satu sama lain. Pernah lagi, ada seorang wanita  cantik yang berusaha mendekatiku, bahkan dia pernah ikut dalam kompetisi semacam kontes kecantikan, mojang atau putri padi di daerahku meyebutnya.
Godaan demi godaan aku lewati, banyak sekali teman-teman yang suka mengumbar hubungan mereka di depanku, tapi aku tahu, mereka yang seperti itu adalah yang tidak memiliki komitmen serius, dan cenderung untuk menjadikan hubungan sebagai sarana memuaskan diri sendiri. Aku tidak seperti itu, aku tahu apa arti sebuah “Hubungan”, janganlah berani bermain layangan bila kau takut putus, bila nanti putus, rasakanlah kau diterbangkan oleh angin yang entah kemana, karena sejatinya adanya hubungan adalah untuk putus. Aku akan mengatakan kepada calon pendampingku, “Aku dapat menciptakan kesenanganku sendiri, kesenanganku bukan terletak kepadamu, tugasku adalah untuk membahagiakanmu, maka katakanlah bila kau tidak bahagia denganku.”
 Aku juga percaya, Allah lebih ingin membahagiakan hambanya, kita bisa memilih dan Allah yang menentukan, meski sekarang terpisah jarak, meski sekarang kita jarang berkomunikasi bahkan tidak pernah kenal sekali pun, namun yang namanya jodoh pasti tidak kemana, masih teringat nasihat ayah kepadaku, yang membuat aku untuk lebih mengerti arti kehidupan ini, dia berkata “Aku selalu berdo’a berharap kamu mau denganku, kukira Tuhan lebih berkuasa daripada kau dan kadang-kadang aku berpikir, Tuhan sudah menjodohkan kamu denganku, ketika kau tak mau, kau sudah berani menentang ketentuan-Nya dan menolak kemauanku.” Surayah adalah ayah yang ku maksud, itu adalah rahasia mengapa sampai saat ini aku bertahan dengan statusku sebagai jomblo yang bahagia.
Aku tidak akan bahagia, bila aku sibuk mencari pasangan yang sempurna, untuk pasanganku, aku sedang memantaskan diri, yang aku ingini 100 % perasaan untuknya tanpa ternodai oleh masa lalu atau sang mantan. Aku juga setuju bahwa setiap orang memiliki arti “Cinta”  masing-masing, disini aku hanya berbagi, dan mengajak untuk membuka mata, memandang arti luas “Cinta” yang sesungguhnya.
Kabar gembiranya, aku memilih komitmen seperti ini ternyata tidak sendirian,ada beberapa teman dekatku sesama pria juga memilih komitmen seperti ini, ada sebagian yang aku tanya, kenapa tidak pacaran ?, ada yang menjawab ingin fokus karir dulu, karena enggak percaya diri, karena dilarang oleh Agama dan masih banyak lagi jawaban serupa, yang intinya memilih komitmen jomblo sampai nikah, aku adalah orang yang bepengaruh di sekitar teman-teman, dan karena itu aku terinspirasi untuk mendirikan komunitas JJB (Jomblo-jomblo Bahagia) di bawah kendali Organisasi Gula Biang. Organisasi Gula Biang ini aku bentuk ketika kelas 12 SMA, tujuannya untuk menghibur orang-orang di sekitar, aku namai Gula Biang karena Gula Biang rasanya manis, jadi harapakanku dimana ada Gula Biang di situ bisa memberikan rasa manis.
Jomblo adalah pilihan, dan tidak ada yang salah dengan itu, yang salah adalah ketika memilih jomblo seumur hidup, karena Tuhan menciptakan kita sudah berpasang-pasangan. Apa saja keuntungan menjadi jomblo ? tentu banyak sekali, dan kali ini aku ingin berbagi beberapa saja, yang pertama adalah Fokus. Orang yang memilih “jomblo” adalah biasanya orang-orang yang fokus pada tujuannya, dan hal ini bisa kita jumpai di sekitar kita. Yang kedua adalah lebih bebas, siapa sih yang enggak ingin dirinya bebas ? merasa bebas seperti burung yang terbang dari sangkar, begitu yang dirasakan oleh seorang yang memilih jomblo, dirinya lebih leluasa, untuk berkomunikasi dengan banyak orang tanpa ada kecemburuan sosial. Yang ketiga mungkin perbaikan finansial, mungkin bagi sebagian orang, point ketiga ini tidak ada masalah, tetapi berbeda untuk orang yang berkantong pas-pasan seperti aku. Dengan memilih jomblo, aku bisa sedikit menabung, atau juga berbagi kepada sahabat yan ada di sekitar.
Memang segala sesuatu ada kekurangannya, karena hanya Tuhan yang Maha Sempurna, memilih jomblo pun ada kekurangannya. Pertama, kurangnya perhatian dan ingin mendapatkan perhatian lebih, tetapi tidak semua orang seperti itu, bagi tipe orang yang periang, akan ada cara untuk mampu menghibur diri, entah itu membuat gebrakan atau kejahilannya mengerjai teman, semua semata-mata untuk berbagi kebahagiaan tanpa memandang status. Yang kedua, adalah kurang percaya diri, ketika  orang di sekitar sibuk dengan pasangannya dan ketika itu juga kita di tanya dengan pasangan kita, tentu ini akan menjadi hal memalukan, dan berdampak negatif, bila kita salah menanggapinya, sehingga kita menjadi kurang percaya diri. Yakinlah, memilih jomblo adalah pilihan, karena semua yang kita jalani di hidup ini, adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita pilih, intinya kita bisa  merubah pilihan jomblo kita. Harga jual bisa ditentukan, kau yang akan membayarnya dengan kebaikanmu di saat jomblo.









Halo, perkenalkan namaku Malik Abdul Azis, Ayahku yang menamaiku demikian, karena dia hobby dengan tinju, jadi Ayahku menamaiku dengan nama islamnya petinju Mike Tyson, anda tahu siapa Mike Tyson ? dia adalah si leher beton, pada zamannya sangat di segani oleh para lawannya, karena dia mampu menjatuhkan hanya dalam beberapa detik, tapi itu Malik Abdul Azis yang dulu, dan sekarang adalah aku, ya aku yang sederhana yang begitu ingin masuk syurga. Setiap aku mengetik nama Malik Abdul Azis di google, maka photo Mike Tyson lah yang muncul, oh betapa cemburunya aku, aku sangat berharap, anak dan cucu nanti bisa mengenaliku, hanya dengan tulisan caranya agar bisa. Aku akan terus menulis, terus menulis, sampai Tuhan memanggilku. Anda bisa menemukanku di Facebook dengan nama asliku atau di twitter dengan nama @malikvanovski, aku sangat haus dengan ilmu, semoga kita bisa berbagi dan saling membahagiakan, semoga sederhana.

No comments:

Post a Comment