Layang-Layang
Pembaca yang berbahagia
Hampir semua masyarakat
indonesia, mengetahui apa yang dinamakan layang-layang. Waktu sekolah SMA, saya
lupa tidak menanyakan, bahwa sejak kapan layang-layang di temukan, padahal guru
sejarah saya waktu itu adalah ayah dari teman saya, yang saya kenal, dirinya
selalu enak di ajak ngobrol, mulai dari move on sampai lets go.
Hidup itu ibarat
bermain layangan, ada saat tarik dan ada saat ulur, dan semuanya perlu
keseimbangan. Galau, galau adalah ketika layang-layang itu putus, diterbangkan
oleh angin entah kemana.Andaikan dulu Firaun bermain layangan, mungkin tidak
akan tenggelam di laut merah, karena takut mendapat gelar Alay (anak layangan) Firaun lebih memilih kejar-kejaran dengan nabi
Musa, apakah yang menyebabkan Firaun ditenggelamkan ?
Pembaca yang berbahagia
Kita boleh-boleh saja
bermain layangan karena hukum dari semua perbuatan adalah mubah (boleh) sampai
ada dalil yang menjelaskannya.
Untuk itu, marilah kita
bermain layangan dengan aturan sang Pencipta, karena kita hidup hanya untuk
beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS: [51] 56 )
No comments:
Post a Comment