Friday 9 May 2014

PASCA KHOTBAH (3)

Layang-Layang

Pembaca yang berbahagia

Hampir semua masyarakat indonesia, mengetahui apa yang dinamakan layang-layang. Waktu sekolah SMA, saya lupa tidak menanyakan, bahwa sejak kapan layang-layang di temukan, padahal guru sejarah saya waktu itu adalah ayah dari teman saya, yang saya kenal, dirinya selalu enak di ajak ngobrol, mulai dari move on sampai lets go.

Hidup itu ibarat bermain layangan, ada saat tarik dan ada saat ulur, dan semuanya perlu keseimbangan. Galau, galau adalah ketika layang-layang itu putus, diterbangkan oleh angin entah kemana.Andaikan dulu Firaun bermain layangan, mungkin tidak akan tenggelam di laut merah, karena takut mendapat gelar Alay (anak layangan)  Firaun lebih memilih kejar-kejaran dengan nabi Musa, apakah yang menyebabkan Firaun ditenggelamkan ?

Pembaca yang berbahagia

Kita boleh-boleh saja bermain layangan karena hukum dari semua perbuatan adalah mubah (boleh) sampai ada dalil yang menjelaskannya.
Untuk itu, marilah kita bermain layangan dengan aturan sang Pencipta, karena kita hidup hanya untuk beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa.

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS: [51] 56 )

No comments:

Post a Comment