Thursday 31 July 2014

Bila Kau Mau Menikahlah dengan Anakku


  Pernah sekali aku pergi ketempat dimana kedamaian aku cari, menelusuri bukit, jejak kaki, sungai, pabrik industri sampai pesawahan, dengan menaiki kuda besi kemudian aku berhenti pada suatu tempat di samping perusahaan minyak Pertamina. Suasana harmoni dan angin menyelimuti keaadan saat itu di tambah gemercik air melupakanku pada kehidupan dunia yang penuh dengan emosi, mata ini memandang jauh ke depan mengarah kepada sawah yang berwarna hijau, entah milik siapa. Setelah itu aku berbalik arah dan melihat seorang pria tua yang memegangi pecut menatap ke arah kambing-kambing, mungkin kambing itu miliknya atau milik tetangganya yang dititipkan untuk kemudian di bagi hasil. Sungguh pakaian amat jauh dari kemewahan, memakai topi dari anyaman bambu juga sepatu bekas yang nampak tak layak pakai, penampilannya sangat tidak mencerminkan dengan raut wajahnya yang terlihat penuh senyum, penuh dengan tawa juga canda. Karena alasan itulah aku menyuruh temanku untuk menghampiri pria tua tersebut agar memberikannya sedikit hadiah, dan pria tua itu menerimanya dengan penuh hormat. Kemudian mereka berbincang-bincang dan aku hanya bisa mengawasi dari kejauhan saja serta melihat mereka saling melempar senyum, setelah itu pria itu jalan di depanku dan meminta izin untuk pulang lebih dulu  maka akupun meng-iya-kannya. Tak lama setelah pria itu pergi aku yang penasaran menanyakan kepada temanku perbincangan apa yang telah terjadi tadi, aku tidak bisa menahan tawa ketika ternyata pria tua itu sebenarnya ingin memberi kode kepada temanku, bahwa dirinya punya dua orang anak dan semuanya perempuan, bila temanku mau mungkin pria tua itu sudah menerima temanku sebagai calon menantunya. Dan salah satu nama anak peremuan dari pria itu adalah Sumi. Aku sejenak tertarik dengan nama itu, apakah dia keturunan orang Jepang?  Ah, bagiku yang penting setia, percaya, dan sholehah itu sudah cukup mewakili rupa serta keturunan, karena itu awetnya cinta adanya kesetiaan.


































No comments:

Post a Comment