Saturday 7 September 2013

Udah Putusin Aja

REST AREA
  • Pacaran itu kayak mampir, nikah itu bagai perhentian. Mau jadi tempat mampir atau rumah peraduan?
  • Mampir ke tempat singgah tidak perlu komitmen, beli rumah perlu komitmen. Itulah mengapa lelaki lebih rindu rumah daripada tempat singgah #HELL YEAH! Tepat sekali!
  • Muslimah pilih mana? Jadi tempat singgah atau jadi rumah perhentian? Your life is your choice. Choose well, my dear.
  • Jangan jadi tempat singgah, jangan jadi tempat mampir bila perlu dan ditinggal bila mau. Engkau lebih berharga dari sekadar itu.
  • Jadilah Muslimah sejati, di mana engkau harus dinikahi sebelum dilihat dan dirayu. Dan pastikan yang punya komitmen menghampirimu.
PACARAN, pada permulaan semua terasa indah tak bercela, menyenangkan, dan jenaka.
Memang setan pandai menipu, mulanya selalu lapang. Sampai akhirnya nafsu mengambil alih akal dan melahirkan malu yang mencoreng wajah kehidupan.
Saat itu tanggung jawab menjadi barang langka.
Dan semua orang mendadak bertanya, “can we turn back time”? #HELL NO
Mudah-mudahan, pembaca yang sudah siap menikah menyegerakan menikah dan mengakhiri maksiatnya. Bagi yang belum siap, semoga jadi mantap dan siap hati saat membacanya atau tersisa pilihan mulia setelah membaca buku ini, yaitu : #UdahPutusinAja
Buku ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
  • CINTA ITU FITRAH
  • SALAHKAH MERASA?
  • PACARAN TANDA DEWASA ATAU BERADEGAN DEWASA?
  • PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAM
  • UDAH PUTUSIN AJA
  • BAGI YANG SUDAH SIAP
  • KHITBAH – TA’ARUF BAGI YANG SUDAH SIAP
  • BAGI YANG BELUM SIAP
  • UDAH PUTUS, GALAU, NIH! GIMANA BISA MOVE ON?
  • YANG MUDAH YANG BERCINTA
  • KAPAN AKU MENIKAH?
_______________________________________________________________________________
Cinta Itu Fitrah
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].
Kita manusia biasa yang memiliki cinta. Tiada yang salah karena cinta adalah anugerah. Justru cintalah yang memanusiakan manusia, mewarnai kehidupan dan menerbitkan harapan. Tiada masalah ada cinta pada manusia dan tiada pernah pula Allah karuniakan selaksa cinta untuk menyiksa. Allah turunkan cinta agar dua insan dapat bersama dalam satu bahtera asa.
Cinta adalah pemberian Allah dan karunia-Nya. Allah menanamkan rasa cinta pada jiwa kita sebagai bentuk dari rasa cinta-Nya kepada kita agar kita berpikir tentang-Nya.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak laki-laki, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.
(Ali ‘Imran: 14)
Islam tidak pernah mengharamkan cinta, Islam mengarahkan cinta agar ia berjalan pada koridor yang semestinya. Islam mengatur bagaimana menunaikan cinta kepada orangtua, cinta kepada saudara seiman, kepada sesama manusia, juga tentu cinta kepada lawan jenis. Bila kita bicara cinta di antara lawan jenis, satu-satunya jalan adalah pernikahan yang dengan semuanya cinta jadi halal dan penuh keberkahan.
SEBALIKNYA, Islam melarang keras segala bentuk interaksi cinta yang tidak halal. Bukan karena apa pun, tapi karena Islam adalah agama yang memuliakan manusia dan mencegah kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi pada manusia itu sendiri. Cinta yang tak semestinya, cinta yang tidak halal, itulah jenis cinta yang merusak.
Sedari dini mari mendidik cinta agar ia bersemi dalam taat, bukan direndahkan oleh maksiat. Ajarkan cinta agar ia membuat pemiliknya terhormat, bukan nista yang ditanggung karena terbuai perbuatan terlaknat.
_______________________________________________________________________________
Salahkah Merasa?
Awalnya biasa saja, entah mulai kapan muncul rasa. Bergejolak di dalam dada laksana air mendidih menggelegak. Pikiran penuh dengan wajahnya dan lidah tak bisa dikendalikan untuk selalu menyebut namanya. Senyum yang jarang terlihat kini jadi bingkai wajah dan entah kenapa seluruh dunia juga seolah membalas senyumnya.
Bila Anda sudah merasa jatuh cinta, kami ucapkan selamat! Karena itu tanda Anda normal dan baik-baik saja~ :v
Sebagai lelaki dan wanita yang normal, wajar rasa cinta muncul di antaranya. Apalagi sudah berinteraksi dalam waktu yang lama. Satu kelas, satu kantor, satu pengajian, satu gerakan, dan segala “satu” yang lain.
-Memang cinta itu datang karena terbiasa. Itulah fitrahnya.
Namun, bukan berarti ketika Allah mengaruniakan rasa cinta sebagai fitrah kepada manusia, lantas kita bisa mengekspresikannya sesuai kehendak kita, seperti apa pun yang kita inginkan. Ada masanya, ada caranya, dan ada aturannya. Karena itulah, Islam diturunkan oleh Allah. Supaya kita tetap menjadi manusia, bukan hewan yang bebas berekspresi saat mereka jatuh cinta.
Islam memandang cina itu agung dan suci, karenanya perlu diatur, dan aturannya tidak tanggung-tanggung, langsung dari Pencipta manusia, Allah swt.
Aturan Islam Sederhana.
Bila CINTA, datangin walinya dan menikahlah.
Bila BELUM SIAP, persiapkan diri dahulu dalam diam.
Islam tidak mengenal hubungan-hubungan pra-pernikahan semisal pacaran dan pertunangan. Faktanya, hubungan ini bukan malah mengenalkan dua insan, tapi malah merusak kedua insan.
Islam dengan tegas mengharamkan interaksi lelaki dan wanita yang bukan mahram tanpa ikatan pernikahan.
_______________________________________________________________________________
Pacaran Tanda Dewasa atau Beradegan Dewasa?
Kebanyakan muslim, khususnya remaja, beranggapan bahwa pacaran adalah tanda kedewasaan. Jadi, seorang pria dikatakan sudah dewasa bila ia sudah mampu menggandeng tangan wanita, melakukan rutinitas dewasa lainnya, seperti apel malam Minggu, jalan, makan di kafe atau restoran. Tentu, tidak ketinggalan, akhirnya melakukan adegan-adegan dewasa.
-Na’udzubillah…
Alasan berkenalan sebelum menikah itu klise. Remaja belum tentu siap menikah, karenanya pacaran hanya menjadi alasan untuk baku syahwat. Memuaskan nafsu lelaki atau malah wanitanya yang menginginkan. Dalam pandangan Islam, pacaran adalah bagian dari aktivitas maksiat.
-Tidak diragukan lagi bahwa pacaran adalah jalan bebas hambatan menuju zina dan ini hal yang sangat memprihatikan.
  • CINTA tak selalu indah, karenanya perlu komitmen nikah.
  • Lelaki dipilih karena masa depannya, sedang wanita dipilih dengan masa lalunya.
  • Bagi lelaki yang sudah mendapatkan keinginannya, hilanglah daya pikat seorang wanita.
  • Nafsu mengamputasi akal, sedang cinta menguatkan akal.
  • Menikahi lelaki yang sudah berani berzina sama saja menikahi pezina di masa depan.
  • Ucapan “sayang” tidak menyelamatkan wanita dari kerugian.
  • Bila saja wanita mengetahui apa yang dipikir lelaki saat pacaran, tentu dia akan tinggalkan detik itu juga. Sayangnya hanya sedikit yang tahu.
Felix Xiauw said..
  • Boleh kau anggap nasihat kami fiksi, sampai suatu saat jadi bagimu faksi.
  • Boleh kau anggap kami menakuti, sampai padamu terjadi.
  • Pacaran 100% merugikan perempuan, cepat atau lambat.
  • 100% menguntungkan lelaki, cepat atau lambat.
_______________________________________________________________________________
Pacaran dalam Pandangan Islam
Islam memandang lelaki dan wanita sama dalam penciptaan dan kemuliaannya, namun berbeda dalam hal fungsi dan penempatannya. Islam memberikan porsi khusus kepada wanita yang tidak diberikan kepada lelaki, sebaliknya Islam juga memberikan porsi khusus kepada lelaki yang tidak diberikan kepada wanita.
Islam menggariskan bahwa perempuan harus menutup aurat di hadapan lelaki yang bukan mahramnya, memerintahkan perempuan untuk menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan dan kemuliaannya di hadapan lelaki. Tidak melakukan tabbaruj (segala perbuatan wanita yang menarik perhatian lelaki) yang dapat menggoda lelaki. Bahkan dalam beberapa pendapat, tidak melakukan tabbaruj, salah satunya, adalah tidak melewati kerumumanan lelaki dengan bertingkah menggoda.
Islam juga mewajibkan wanita bepergian dengan mahram, tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang mengundang fitnah bagi dirinya semisal berkhalwat dengan lelaki yang bukan mahram.
Rasulullah saw. melakukan suatu amalan yaitu memisahkan kehidupan lelaki dan wanita.
Pemisahan ini bukan ditujukan untuk mengekang dan menyusahkan, tetapi menjaga kehormatan dan kemuliaan wanita itu sendiri, menjaga masa depannya agar penuh dengan kebaikan.
Karena Islam adalah agama preventif. Allah melarang keras untuk mendekati zina, apalagi melakukannya. Maka Islam menutup semua jalan untuk mendekati perzinaan.
Selain karena zina merupakan dosa besar di sisi Allah, perbuatan itu juga sangat merugikan bagi lelaki apalagi wanita, dan kehidupan manusia pada umumnya.
Islam mengharamkan aktivitas interaksi antara lelaki dan wanita yang tidak berkepentingan syar’i, seperti jalan-jalan bersama, pergi bareng ke masjid atau kajian Islam, bertamasya, nonton bioskop, dan sebagainya. Aktivitas ini adalah pintu menuju kemaksiatan yang lain.
Banyak pengingat dari Rasulullah saw. dalam perkara berdua-duaan (khalwat) yang menjadi inti pacaran dan semua hubungan yang sekarang merusak remaja dan pemuda Islam.
Rasulullah saw. menegaskan :
“Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita, karena sesungguhnya setan menjadi yang ketiga di antara mereka berdua.” (HR Ahmad, Ibn Hibban, Al-Thabrani, dan Al-Baihaqi)
TAPI, KAN …?!
  • Pacaran itu menambah semangat belajar.
  • Pacaran itu menjalin tali silaturahim.
  • Pacaran nggak ngapa-ngapain, kok, cuma pegangan tangan.
  • Pacaran nggak ngapa-ngapain, kok, cuma telepon doang.
  • Pacaran itu kan tanda cinta, Allah kan memerintahkan manusia untuk mencinta?
  • Pacaran kan buat dia bahagia, bukankah menyenangkan orang itu amal saleh?
  • Pacaran itu kan penjajakan pranikah.
  • Pacaran karena aku sayang padanya.
Pacaran itu adalah aktivitas maksiat, yang mengundang petaka dunia dan malapetaka akhirat. Bila serius sayang, tentu takkan rela bila tubuh yang disayanginya disentuh api neraka karena perbuatan maksiat.
_______________________________________________________________________________
Udah Putusin Aja . . .
CINTA ITU MEMIKIRKAN YANG DICINTAI, BUKAN HANYA KEMARIN DAN KINI, TAPI NANTI. Mari kita berbicara tentang masa depan. Agar hari esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan, ada hal yang jelas harus dipersiapkan. Mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan.
Bila engkau lelaki, engkau harus tahu arah saat melangkah. Bila engkau perempuan, seharusnya tahu bagaimana bertingkah.
Kita bicara masa depan karena ia tidak semudah yang diperkirakan pemuda-pemuda yang lalai, juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang bercerai.
Jalan yang baik diawali dengan perbuatan yang baik, bukan sebaliknya. Jalan pernikahan yang mulia pun tidak diawali dengan pacaran yang nyata-nyata dilarang Allah. Ketaatan kepada Allah yang merupakan nyawa setiap bahtera rumah tangga haruslah dilatih dari awal.
Pasangan yang baik juga datang dari awal yang baik. Tidak akan pernah bertemu lelaki yang baik agamanya dan saleh dalam ibadahnya dengan jalan maksiat bernama pacaran.
Bagaikan matahari yang membawa terang, begitulah ilmu dan amal berjalan beriringan. Tiada pernah keduanya berjalan berkelang, bila satu tiada yang lain pasti serasa kurang. Lelaki sejati dan agama adalah satu kesatuan karena Allah tiada berikan agama sebagai pajangan, melainkan sebagai panduan.
LELAKI sejati bertanggung jawab kepada umat Muslim dan mendakwahkan Islam kepada mereka. Bayangkan saja, seandainya kepada umat saja dia bertanggung jawab, tentu kepada istrinya lebih lagi pertanggungannya. Dia dakwahkan Islam kepada umat bukan untuk dicintai, namun itu bukti cintanya kepada meraka.
Begitu pun alasan menikahi istri, bukan untuk dikasihi saja, namun juga untuk mengasihi.
Lelaki terhormat takkan pertaruhkan kehormatan wanita. Lelaki sejati bukan yang banyak janji, tapi yang berani datangi wali. Perlu Muslimah pahami, lelaki sejati tak pernah ajak pacaran dan juga tak pernah ajarkan pacaran.
VALENTINE DAY
Suatu bentuk kebudayaan yang menyerang kaum remaja Islam agar mereka jauh dari nilai-nilai Islam.
Padahal Allah swt. telah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 120.
وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ
[Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang kepadamu (Muhammad) hingga kamu mengikuti millah (pola hidup atau agama) mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan jika seandainya kamu benar-benar mengikuti hawa nafsu (kehendak) mereka setelah datang ilmu kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.]
_______________________________________________________________________________
Bagi yang Sudah Siap
Islam tidak pernah bertentangan dengan fitrah manusia. Allah yang menciptakan manusia dan Allah yang menurunkan Islam. Karenanya Islam adalah aturan yang paling pas bagi manusia, memanusiakan manusia.
Dalam Islam, pernikahan adalah jalan untuk menyalurkan cinta dengan bertanggung jawab dan penuh komitmen. Pernikahan dalam Islam tidak dianggap ribet bahkan cenderung mengerikan, sehingga banyak yang harus dipersiapkan yang ujungnya membuat lelaki takut menikah. Tapi tidak pula Islam memudahkan pernikahan sehingga bisa dipandang sebelah mata dan seenaknya.
Wahai para pemuda! Barang siapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi kemaluan. Dan barang siapa belum mampu, hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Bagi yang memahami Islam, tiada khawatir pada dirinya dalam menjalani hidup. Begitu pun yang menikah karena Allah. Dua insan berpadu karena Allah dan karena memahami Islam. Kelak jalan terbuka baginya dan masalah jauh dari mereka.
NAFKAH bukanlah syarat menikah, ia adalah kewajiban yang harus dipenuhi lelaki setelah menikah. Karena itulah Rasulullah syaratkan mampu adalah mengerti ISLAM.
Karena dengan memahami Islam, lelaki pasti penuh tanggung jawab. Lelaki yang memahami Islam tidak akan melalaikan kewajibannya mencari nafkah dan menelantarkan istrinya kelak. Dan istrinya pun akan bersabar dalam membantu suami mencari nafkah dan menyemangatinya. Keduanya tidak berhenti memohon dan meminta kepada Allah agar mencukupi dunia mereka dengan ibadah wajib maupun sunnah. Keluarga semisal ini, mana mungkin Allah tiada memberikan bantuan dan memampukan mereka?
_______________________________________________________________________________
Khitbah-Ta’aruf bagi yang Sudah Siap
Pernikahan di dalam Islam adalah sebuah ikatan suci, ikatan yang akan menghalalkan yang haram dan menyatukan dua insan dan keluarga. Pernikahan adalah pintu menuju kebaikan yang bertebaran pada jalan-Nya, dan juga bagian dari keindahan yang Allah beri di dunia.
Islam memandang wanita itu suci dan makhluk terhormat, karenanya Islam merancang sebuah jenis interaksi yang tiada merugikan wanita atau lelaki yang telah sampai pada kemampuan dan kesiapan, lalu menginginkan untuk menikah. Rancangan itu ialah dengan proses khitbah (peminangan) dan ta’aruf (perkenalan).
Lelaki atau wanita yang sudah mampu dan siap membina rumah tangga, maka boleh bagi mereka menentukan calon yang mereka sukai karena Allah pun telah membolehkannya di surah An-Nisa ayat 3.
Nikahilah oleh kalian wanita-wanita yang kalian senangi.
Bila sudah mendapatkan yang disenangi, yang kita pun cenderung kepadanya, lanjutkan ke proses khitbah.
Khitbah adalah proses sebuah pernyataan peminangan dari seorang lelaki kepada seorang wanita atau walinya, agar wanita itu bersedia menikahinya dan membina keluarga bersamanya. Berlaku juga sebaliknya dari wanita kepada lelaki.
Allah swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 235 :
Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu.
Bila setelah melihat tidak terdapat kemantapan hati, khitbah bisa saja dibatalkan dan tiada pihak yang dirugikan sama sekali. Islam pun melarang lelaki muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain.
Tidak dikatakan serius sebuah khitbah tanpa ada izin dari wali yang memiliki wanita tersebut. Karena yang membedakan antara khitbah-ta’aruf dengan pacaran ada dua hal :
  • Pertama, adalah akad yang jelas. Kapan khitbah-ta’aruf itu akan diakhiri dengan pernikahan.
  • Kedua, tidak ada interaksi ta’aruf yang berkhalwat, alias ada mahram wanita yang terlibat saat terjadi interaksi.
Sebelum menikah, saat proses ta’aruf dengan istri yang waktu itu masih calon, kami meminta calon istri menghafal sebuah hadis yang artinya :
Ingatlah, aku telah memberi tahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk surga, yaitu yang penyayang, banyak anak (subur), dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya; yang jika ia menyakiti suaminya atau disakiti, ia segera datang hingga berada di pelukan suaminya, kemudian berkata, ‘Demi Allah, aku tidak bisa memejamkan mata hingga engkau meridhaiku.’ (HR Al-Baihaqi)
-Subhanallah, simply romantic =w=)b
Bila khitbah yang dilanjut dengan ta’aruf sudah sempurna dan masa yang diakadkan telah tiba, Insya Allah itulah pernikahan karena Allah. Setelahnya engkau boleh berbangga karena memiliki cinta sejati. Mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah hanya karena Allah.
Pernikahan yang diawali dengan ideologi Islam memang tiada pernah putus bahagia. Saling mengingatkan dalam ketaatan adalah sebuah kebaikan lagi nikmat. Berbagi canda-tawa dalam dakwah adalah sarapan. Suami meyakini bahwa rumah dan kehormatannya akan dijaga saat pergi. Semoga asmara selalu singgah di antara kita berdua, sampai maut pisahkan ikatan dunia dan iman ikatkan kita kembali kelak di surga.
Mahasuci Allah yang mengaruniakan cinta dalam setiap hati kaum Mukmin dan Mukminah.
_______________________________________________________________________________
Bagi yang Belum Siap
Ketika hasrat terhalang syariat, cinta tak mampu melekat karena takut maksiat, shalatlah berbilang rakaat atau puasalah selagi dapat.
Saat syahwat mengajak maksiat, pikiran menjadi hitam pekat, segera dekati Pemilik rahmat, menuju agamanya kita harus merapat.
Nikahi atau sudahi, halalkan atau tinggalkan. Bila masih punya alasan, Anda belum siap. Sederhana saja.
Bila belum siap untuk menikah, jangan coba mengumbar cinta!
- /ming/ /ming/ /ming/
_______________________________________________________________________________
Udah Putus, Galau, nih! Gimana Bisa Move On?
Anak muda terkadang memang ribet, apalagi anak muda yang sering galau.
Bagaimana cara menghilangkan galau karena cinta?
Jawabannya mudah, menikahlah, Saudaraku, maka engkau akan selamat dari galau!
- Awesome advice sir/
Beberapa poin yang bisa membantu meminimalisasi galau karena cinta :
  • Mengingat Allah akan membuat galau karena cinta menjadi ketenangan.
  • Gabungkan diri dalam perjuangan Islam.
  • Baca kisah-kisah Rasulullah saw., sahabat, dan panglima-panglima Islam.
  • Find your positive hobby yang bisa mengalihkan kita.
Belajar melupakan itu sama seperti belajar mencinta. Jangan pikirkan kenikmatan maksiat yang ditinggal di belakang. Awalnya mungkin terasa susah, ke depan semua akan baik-baik saja. Ubah tangismu karena manusia dengan tangis karena takut akan Allah. Banggalah jadi muslim yang tempatkan Allah lebih dari seluruh ciptaan-Nya. Dan bila kenangan membuatmu risau, mungkin harus mengingat lagi bahwa engkau lakukan semua karena Allah swt.
_______________________________________________________________________________
Yang Muda Yang Bercinta
Punya cinta tidak mengharuskan mengumbar cinta, kan?
Mencinta tidak berarti membolehkan segala yang dilarang Allah, kan? Hidup ini tidak seindah cerita di negeri dongeng, ada halal dan haram yang Allah gariskan bagi kita, itu yang harus kita ingat.
Memiliki cinta itu luar biasa, namun sebelum akad semuanya bisa jadi berbahaya. Bisa mencintai itu sebuah anugerah. Tapi bila sebelum pernikahan, itu sesuatu yang salah.
Setiap lelaki dan wanita pasti memiliki nafsu. Itu adalah fitrah dan manusiawi. Karenanya Allah mengatur agar lelaki tidak melakukan interaksi sebelum mereka siap menikah, sebab interaksi yang terus-menerus pasti akan lahirkan rasa.
Bagaikan kupu-kupu yang memaksa keluar dari kepompong sebelum waktunya, begitulah cinta bisa dibunuh karena ketidaksiapan. Hargai prosesnya, sebab cinta perlu waktu. Bertambah umur memang tidak menjamin benarnya amal, tapi cinta punya guru terbaik yang bisa mengajarinya, yakni waktu.
– Menunda cinta sampai pada waktunya, itulah kata yang tepat.
3 cinta yang sangat berharga dalam hidup kita :
  • Cinta Allah swt. kepada kita makhluk-Nya. Tidak ada Tuhan selain Allah swt. dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
  • Cinta Rasulullah saw. kepada ummatnya. Teladan dan penyelamat kita.
  • Cinta kedua orangtua kita yang telah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang <3
Orang-orang yang tidak ingin Islam berjaya melakukan banyak hal untuk menjauhkan orang-orang Islam dari nilai-nilai keIslaman. Mereka memperkenalkan kita budaya-budaya hedonis mereka atas nama cinta, padahal tidak lain hanyalah nafsu yang mereka katakan cinta. Mereka begitu cantik membungkus budaya sampah mereka dengan jargon-jargon, dengan propaganda, iklan, dan opini sehingga pemuda Muslim tunduk dibuatnya, membebek mereka.
Padahal, tujuan mereka sangat jelas. Menjauhkan pemuda dari Islam. Membuat pemuda Islam berpikir bahwa pengajian itu kolot, Islam itu ketinggalan zaman, aturan Allah itu kejam, dan lain sebagainya. Satu-satunya yang mereka khawatirkan adalah apabila Al-Qur’an dan Sunnah menyatu dalam akal dan perasaan setiap pribadi pemuda di dalam masyarakat dan menjelma menjadi peraturan hidup yang diterapkan secara formal dalam kehidupan.
Mereka takut dengan itu. Saking cemasnya, mereka berusaha agar jangan sampai bersatu antara Islam dan kaum Muslim, terutama pemudanya. Karena kalau sampai itu terjadi, akan terlihatlah wajah asli mereka yang buruk.
Hanya ada dua jalan yang disediakan oleh Allah swt., satu menuju ke surga yang diridhai-Nya, satu menuju ke neraka. Dan hanya ada satu jalan ke surga, yaitu mengambil Islam secara kaffah.
Islam adalah sistem hidup yang sempurna, ia menyediakan semua solusi permasalahan. Dan tidaklah diperkenankan untuk menyembah sesuatu selain Allah ataupun mengambil ajaran selain Islam, karena itu pun berarti menyekutukan Allah swt. yang telah menurunkan Islam secara sempurna.
Jangan nodai nama cinta dengan mengatasnamakan cinta atas pekerjaan nafsu. Karena cinta berbeda dengan nafsu. Cinta tak pernah menginginkan yang dicintai menjadi sengsara dan susah. Jangan katakan cinta apabila ia tahu perbuatannya akan mengantarkan yang dicintainya ke api neraka, sementara ia tetap melakukannya.
Felix Siauw said..
Belajarlah, menulislah, berkaryalah, berprestasilah, bergeraklah. Asal jangan rusak masa depanmu dengan pacaran!
_______________________________________________________________________________
Kapan Aku Menikah?
Saat sekolah menengah atas, sama sekali ia tak terpikirkan. Saat kuliah, ia tertutupi oleh ingar bingar kelezatan masa muda yang selalu mengintai. Saat lulus, karier menenggelamkannya hanya dalam sisa-sisa waktu. Namun, ia mulai bertunas tatkala umur semakin berpacu dengan angka tanggalan di akhir bulan. Semakin menguat tatkala melihat sahabat dan teman yang meninggalkan dia karenanya. Dan membuncah tatkala saksikan kemesraan dari paduan dua ciptaan Allah, bersama buah hatinya. Dan semua itu terangkai dalam tiga kata…. “Kapan aku menikah?”
Pacaran hanya indah sesaat pada awalnya.
Sebaliknya, Muslimah yang telah memutuskan untuk berkerudung dan berjilbab, memaksimalkan ketaatannya kepada Allah, maka dia sudah seharusnya mempelajari dan menyiapkan diri menjadi calon istri dan ibu yang baik. Dan bagi lelaki, untuk menyukai ketaatan seorang wanita, mestilah ia taat pula. Artinya, hanya lelaki yang baiklah yang mampu meminang seorang wanita yang baik. Dan bila lelaki dan wanitanya berpatokan pada hukum syariat, tentu keluarga akan sakinah, dan bonusnya mawadah wa rahmah.
Ada 2 sebab yang dapat mendekatkan kita pada pernikahan ibadah yang kita inginkan, yaitu dengan sebab langsung dan sebab tak langsung (gaib). Keduanya harus selaras berjalan agar pernikahan menjadi nyata.
Sebab langsung adalah sebab-sebab yang secara langsung memiliki hubungan dengan akibat yang diharapkan. Yaitu, hal-hal yang secara langsung mendekatkan kita dengan tujuan yang kitai inginkan.
Pertama, dalam masalah menanti pernikahan, ada satu cara pikir penting yang wajib diketahui Muslim atau Muslimah.
Bagi Muslim, dia harus berpikir..
Seandainya aku adalah Muslimah, di antara Muslim yang begitu banyak, Muslim seperti apa yang bakal kupilih untuk jadi pendamping hidupku?
Bagi Muslimah, dia perpikir sebaliknya..
Bila aku Muslim, di antara Muslimah yang begitu banyak, Muslimah seperti apa yang bakal kupilih untuk jadi pendamping hidupku?
Cara pikir seperti ini sangat penting. Karena ia menjadi penyebab langsung pernikahan. Lebih baik lagi, Anda luangkan waktu untuk berpikir jawaban atas pertanyaan itu. Daftar kriteria yang kemudian muncul sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut dan mulailah berbenah agar kita pantas untuk dipilih.
Alhamdulillah, Allah menciptakan manusia yang baik fitrahnya secara dasarnya. Saat kita mengajukan pertanyaan itu kepada diri kita sendiri, tentunya kita akan mendapatkan kriteria wajib yang sama. Seorang Muslim jelas menginginkan Muslimah yang baik parasnya dan terawat fisiknya, salim qalbunya dan cerdas akalnya, bagus keluarganya, serta memiliki keimanan yang memesona. Begitu pun Muslimah menginginkan Muslim yang memilikinya. Karena keempat kriteria itu adalah tuntunan Nabi saw.
Kedua, walaupun kita telah siap, sulit pula untuk dipilih bila kesiapa itu tidak diketahui oleh orang lain. Oleh karenanya, kita harus menunjukkan kesiapan kita untuk menikah.
Banyak cara yang bisa ditempuh agar kesiapan dan maksud kita untuk menikah diketahui oleh pihak lain yang berkepentingan. Salah satunya, yang paling aman, adalah dengan meminta perantara kepada seorang yang telah menikah yang tentunya memiliki informasi dari pasangan hidupnya.
Yang kedua adalah dengan bergabung dalam pergerakan dakwah. Lazim di antara ikhwan ataupun akhwat yang ingin menikah, menyampaikan niat dan kesiapannya kepada ustad atau ustadzahnya, murabbi atau murabbiyahnya, musyrif atau musyrifahnya untuk menjadi perantara dan membantu menghubungkannya dengan lawan jenisnya yang siap menikah pula.
Selain cara tersebut, bisa pula meminta kepada teman yang telah menikah untuk memberikan informasi dan panduan agar dapat mengenalkan kita dengan calon pasangan yang dikira cocok. Nah, ini memang agak lebih berisiko dan perlu penyaringan yang ekstra. Ta’aruf sangat berperan untuk melihat apakah calon ini nantinya akan membawa kebahagiaan pascanikah ataukah bencana pascanikah.
Boleh juga, bagi wanita untuk mengajukan dirinya lebih dulu kepada pria yang ia anggap cocok untuk menjadi pasangan hidupnya. Walau hal ini tidak jamak di tradisi masyarakat kita yang malu-malu, inilah yang dilakukan Bunda Khadijah putri Khuwailid kepada Muhammad Rasulullah saw. Jadi, boleh saja pihak wanita yang mengambil inisiatif terlebih dahulu.
Sebab tak langsung (gaib)
Gaib yang dimaksudkan adalah perkara-perkara yang tidak langsung, yang kita minta kepada Allah. Bisa disederhanakan, seluruh doa dan pinta kita kepada Allah, agar Allah berikan jalan keluar dan terkabulnya maksud.
Hadis Qudsi :
Sesungguhnya Allah Taala berfirman, ‘Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidaklah mendekati seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai, kecuali dengan melakukan apa-apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (sunnah), maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya, Aku adalah pendengaran yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatan yang dia gunakan untuk melihat, tangan yang digunakannya untuk memegang, dan kaki yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan kepada-Ku, niscaya akan Aku lindungi.’
Sudah sangat jelas tersurat di hadist tersebut, bahwasanya ada 2 hal yang Allah akan mempermudah mengabulkan permintaan kita untuk menikah.
Pertama dan yang paling penting adalah lakukan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah.
Dan yang kedua yang tidak kalah penting adalah tambahkan dengan perkara-perkara sunnah.
-Bila doa ibarat sepucuk surat yang kita kirimkan kepada Allah, amalan sunnah laksana kurir yang kita gunakan untuk mengirimkan surat itu. Kurirnya bisa lewat darat, laut, atau udara. Ada yang sampai suratnya dalam waktu satu hari, dua hari, atau seminggu.
Mintalah kepada Allah dengan rasa rendah bukan berbangga, perbanyak istighfar atas dosa-dosa kita. Mintalah kepada Allah dengan rasa takut tidak akan diterima, juga dengan berharap akan diterima. Mintalah dengan penuh penghambaan.. Allah Maha Mendengar.
Boleh pula meminta agar orang lain mendoakan hajat kita. Misal meminta doanya orangtua, doa orang-orang yang saleh, atau doa anak yatim. Bila Allah tidak mengabulkan doa dari lisan kita, mungkin Allah memberikan pengabulan dari lisan orang lain. Perhatikan sesama dan banyaklah berbuat baik, semoga Allah memudahkan setiap langkah kebaikan.
Bila semua cara sudah dilakukan, namun tiada kunjung datang pasangan, istiqamah dalam kebaikan itu lebih utama daripada berbuat maksiat. Percuma pula bila dipaksakan, lantas mendapatkan yang tidak taat.
Being lonely because of Allah is another kind of a beauty.
_______________________________________________________________________________

No comments:

Post a Comment